Pemilu sebentar lagi akan
menghampiri kita, pesta Demokrasi bangsa Indonesia. Ada baiknya sebelum memilih
wakil rakyat, ada baiknya kita mendalami karakteristik dari masing-masing
partai. Mulai dai visi dan misinya, calon legislatif yang dipilih, dan juga
capres yang diusung partai tersebut. Jika saya ditanya partai apa yang akan
saya pilih, saya akan menjawab PDI-P. Mengapa PDI-P? saya memilih PDI-P karena
sosok Jokowi. Setelah sukses menjadi Walikota Solo dan memberikan kinerja yang
baik pada kota tersebut, beliau kemudian menjadi Gubernur dari ibu kota kita
yaitu Jakarta. Bersama dengan Ahok, Jokowi bahu membahu menata kota Jakarta
menjadi kota yang lebih baik. Satu yang saya sesali, mengapa Jokowi harus
menjadi Capres, ada baiknya Jokowi menata dahulu kota Jakarta baru kemudian
maju sebagai ditahun-tahun berikutnya. Tapi ya sudahlah, apapun yang terjadi
saya mendukung penuh pak Jokowi.
Jokowidodo atau yang biasa di
panggil Jokowi, lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Ia menjabat sebagai
walikota Solo pada tahun 2005-2012 didampingi oleh F.X. Hadi Rudyatmo sebagai
wakilnya. Saya salut dengan kinerja yang ditampilkan oleh pak Jokowi, berikut
adalah kinerja pak Jokowi selama menjadi walikota Solo:
Rebranding Solo
Branding untuk kota Solo dilakukan
dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia
mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak
untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor
untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin
dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman
Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya,
dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju
dengan prinsip kepemimpinannya.
Rebranding ini turut didukung dengan pengembangan
citra kota Solo sebagai "kota budaya" dan "kota batik".
Pada tahun 2011, misalnya, Solo menjadi ibukota batik Indonesia. Selain itu,
sejak tahun 2008, kota Solo setiap tahunnya selalu mengadakan Solo Batik
Carnival. Di bawah kepemimpinan Jokowi
pula kota Solo dikembangkan sebagai kota MICE, yang merupakan singkatan dari
meetings (pertemuan), incentives (insentif), conferencing (konferensi), dan
exhibitions (pameran). Sebagai tindak lanjut branding, Jokowi aktif melakukan
pendekatan kepada para penanam modal, terutama pengembang properti untuk
menyediakan fasilitas konvensi dan hotel. Ia juga mengajukan Surakarta untuk
menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun
2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah
Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007,
Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan
di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat
bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana
Mangkunegaran. Selain itu, Solo menjadi tuan rumah Euro-Asia World Heritage
Cities Conference and Exhibition pada tahun 2008, Solo International Ethnic
Music Festival (SIEM) pada tahun 2007 dan 2008 dan International Performing Arts
Festival pada tahun 2009.
Mendamaikan
Keraton Surakarta
Pada tanggal 11 Juni 2004, Paku Buwono
XII wafat tanpa sempat menunjuk permaisuri maupun putera mahkota, sehingga
terjadi pertentangan antara kedua putranya, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun
Kanjeng Susuhunan (SDISKS) Paku Buwono XIII dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo
(KGPH) Panembahan Agung Tedjowulan. Selama tujuh tahun ada dua raja yang
ditunjuk oleh kedua pihak di dalam satu Keraton.
Konflik ini akhirnya mendorong campur
tangan pemerintah Republik Indonesia dengan menawarkan dualisme kepemimpinan,
dengan Paku Buwono XIII sebagai Raja dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan sebagai
wakil atau Mahapatih. Penandatanganan kesepahaman ini didukung oleh empat
perwakilan menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Pekerjaan Umum serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif. Namun konflik belum selesai karena beberapa keluarga keraton masih
menolak penyatuan ini.
Puncaknya adalah penolakan atas Raja dan
Mahapatih untuk memasuki Keraton pada tanggal 25 Mei 2012. Keduanya dicegat di
pintu utama Keraton di Korikamandoengan. Jokowi akhirnya berperan menyatukan
kembali perpecahan ini setelah delapan bulan menemui satu per satu pihak
keraton yang terlibat dalam pertentangan. Pada tanggal 4 Juni 2012 akhirnya
Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan berakhirnya konflik Keraton Surakarta yang
didukung oleh pernyataan kesediaan melepas gelar oleh Panembahan Agung
Tedjowulan, serta kesiapan kedua keluarga untuk melakukan rekonsiliasi.
Pembenahan
pedagang kaki lima
Program yang mencuatkan namanya selama
menjadi Wali Kota Solo adalah pembenahan pasar dan pedagang kaki lima. Salah
satu contohnya adalah pedagang kaki lima di Monumen 45 Banjarsari. Jokowi
menggunakan pendengkatan nguwonke wong atau memanusiakan manusia sehingga tidak
memaksa atau pun menggusur pedagang, sebaliknya mengedepankan dialog dan makan
siang bersama agar pedagang mulai berani menumpahkan keluhannya langsung.
Selain itu, dibuka pula jalur diskusi di mana saja, seperti di Balai Kota,
warung, wedangan, pinggir jalan, hingga di Loji Gandrung.
Setelah 54 kali sesi makan siang bersama
selama 7 bulan, pedagang mulai luluh dan Pemerintah Kota Solo mengistimewakan
para pedagang yang bersedia pindah dengan membuatkan arak-arakan hingga ke
tempat baru. [10]
Pembenahan
transportasi umum
Untuk urusan transportasi umum, berbagai
jenis angkutan telah direalisasikan, seperti Batik Solo Trans yang merupakan
bus yang beroperasi di dalam kota dan menghubungkan kota Solo dengan Bandar
Udara Internasional Adi Sumarmo. Selain itu, pada masa kepemimpinan Jokowi,
diluncurkan Prambanan Express Train yang merupakan kereta komuter yang
menghubungkan kota Solo dengan Yogyakarta. Untuk mengintegrasi sistem
transportasi, pemerintah Solo dan Yogya menandatangani moratorium terkait
penggunaan kartu pintar di kedua kota.
Jokowi pada tahun 2009 juga meluncurkan
kereta wisata peninggalan Belanda yang disebut Sepur Kluthuk Jaladara. Kereta
yang dibuat pada tahun 1896 dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar ini
melintasi Kantor Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung, Museum Radi Pustaka,
Museum Batik Danar Hadi, dan Stasiun Sanggrah, sebelum akhirnya kembali ke
Stasiun Purwosari. Selain itu, pada 20 Februari 2011, bus tingkat Werkudara
juga dioperasikan dan segera menjadi salah satu ikon kota Solo.
Pada Juli 2011, Jokowi meluncurkan
Railbus Batara Kresna yang melayani rute Sukoharjo-Surakarta. Railbus yang
mulai dioperasikan pada Agustus 2012 ini dibuat oleh PT INKA. Namun, pada
November 2012, railbus ini tidak berjalan lagi karena mengalami kerugian, dan
permintaan subsidi oleh Wali Kota Solo saat itu F.X. Hadi Rudyatmo ditolak oleh
DPRD Surakarta.
Hari bebas
kendaraan bermotor
Pada tahun 2010, Jokowi menggagas hari
bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan Slamet Riyadi setiap hari Minggu
dari pukul 6 hingga 9 pagi, walaupun jalanan sudah didatangi pejalan kaki dari
pukul 5 pagi. Selain itu, pada hari Sabtu 31 Desember 2011 dan Minggu 1 Januari
2012, kota Surakarta berhasil mengadakan malam bebas kendaraan bermotor pertama
di Indonesia.
Pembenahan
pendidikan dan kesehatan
Di Solo, Jokowi menetapkan program
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) dan Bantuan Pendidikan Masyarakat
Kota Solo (BPMKS). Program PKMS menyediakan layanan kesehatan gratis untuk
rakyat miskin di Solo. Pemegang kartu PKMS terdiri dari dua kelas, yaitu
"Gold" dan "Silver". Kelas "Gold" diberikan untuk
warga yang benar-benar miskin (sehingga semua biaya kesehatannya ditanggung
pemerintah), sementara warga kota yang belum mempunyai jaminan kesehatan
mendapatkan kelas "Silver". Sementara itu, kartu BPMKS diberikan
kepada siswa SD dan SMP di Solo yang miskin agar dapat mengenyam pendidikan
tanpa dipungut biaya (baik iuran bulanan maupun biaya operasional) di sekolah
negeri atau swasta. Terdapat tiga jenis kartu, yaitu "Platinum",
"Gold", dan "Silver". Kartu Platinum diberikan untuk siswa
yang bersekolah di sekolah plus (sekolah gratis dari program pendidikan di
Solo), sementara kartu Gold diberikan kepada warga miskin dan kartu Silver
untuk warga mampu. Pemegang kartu Platinum dibebaskan dari iuran bulanan, uang
gedung, dan biaya pribadi seperti tas, sepatu, buku, sementara pemegang kartu
Gold dibebaskan dari biaya operasional dan pemegang kartu Silver diperlakukan seperti
pemegang kartu Gold. Namun, pembebasan biaya tidak berlaku untuk siswa SMA dan
SMK, walaupun mereka akan disubsidi sebesar 50%.
Selama enam bulan pertama tahun 2012,
15.235 kartu PKMS Silver dan 47.940 kartu PKMS Gold dibagikan kepada rakyat
Solo dengan biaya Rp 10,9 miliar, sehingga pada saat itu terdapat 221.722 kartu
PKMS Silver dan 14.181 kartu PKMS Gold yang telah didistribusikan.
Solo Techno Park
dan Esemka
Pada masa kepemimpinan Jokowi,
pembangunan Solo Techno Park diselesaikan. Kompleks yang dibangun di wilayah
seluas 7,1 hektare di Jebres ini dimaksudkan sebagai tempat produksi dan
pelatihan teknik. Pada tahun 2012, Jokowi menjadikan Esemka (yang merupakan
mobil buatan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai mobil dinas resmi
Jokowi. Inisiatif Jokowi membuat Esemka
mendapat perhatian media nasional. Solo Techno Park sendiri akan dijadikan sebagai
pusat produksi massal mobil Esemka. Namun, mobil ini tidak lolos uji kelayakan
nasional, sehingga proyek tersebut mangkrak dan lembaga Solo Techno Park pada
tahun 2014 memproduksi mesin cetak digital.
Pada tahun 2011, Jokowi juga
menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Direktur Utama PT GMF
AeroAsia Richard Budihadianto mengenai pengembangan kemampuan penyediaan sumber
daya manusia dalam bidang perawatan pesawat terbang, sehingga Solo Techno Park
menjadi tempat pelatihan teknisi pesawat terbang.
Peninggalan lain
Pada 13 April 2008, Jokowi mendirikan
tempat wisata kuliner malam di Solo yang disebut Galabo (Gladag Langen Bogan).
Taman Balekambang yang sebelumnya terbengkalai juga diubah menjadi taman botani
kecil yang dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi. Ditambah lagi, Terminal Bus
Tirtonadi diremajakan, sementara Taman Tirtonadi di dekatnya dijadikan ruang
terbuka.
Jokowi juga membangun dan meremajakan
beberapa pasar, seperti Pasar Windujenar pada tahun 2010 dan Pasar Burung
Depok.[53] Pasar Windujenar terletak tepat di kawasan Ngarsopuro yang turut
disulap menjadi artistik dan dilengkapi dengan ruang terbuka untuk masyarakat.
Kawasan ini kemudian terhubung dengan Jalan Slamet Riyadi yang dipercantik
dengan keberadaan taman dan fasilitas internet gratis. Jokowi juga melancarkan
penataan koridor city walk di kawasan Kapten Mulyadi dan Mayor Kusmanto yang
turut dilengkapi dengan fasilitas untuk pejalan kaki dan taman kota.
Di bawah kepemimpinan Jokowi, pemkot
Surakarta mendukung pengadaan toilet umum, hingga kota Solo terpilih menjadi
tuan rumah World Toilet Summit ke-13 pada tahun 2013. Toilet umum dibangun di
beberapa tempat wisata seperti di Slamet Riyadi, Gladag Langen Bogan, dan
Kampung Batik Laweyan, dengan dana dari pemkot dan perusahaan swasta yang
mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan.
Sewaktu menjabat sebagai Gubernur juga
tidak kalah bagusnya, contohnya saja normalisasi waduk-waduk yang ada di
Jakarta, pembenahan transportasi di Jakarta dan masih banyak lagi. Dengan
majunya pak Jokowi sebagai capres, tinggalah pak Ahok yang akan membenahi
Jakarta, saya tetap optimis pak Ahok bisa mewujudkan Jakarta yang lebih rapi
karena beliau merupakan sosok yang tegas. Selamat berjuang untuk pak Jokowi dan
pak Ahok, semoga kalian bisa menjadikan Indonesia menjadi Negara yang lebih
baik !
Lawan berat Jokowi di pencapresan nanti?
Saya rasa bapak Anis Baswedan jika hasil dari konvensi partai Demokrat
memutuskan pak Anis Baswedan maju sebagai capres dari partai Demokrat. Apapun
pilihan partai, caleg dan capresnya, sekali lagi saya ingatkan, ada baiknya
mengenali dahulu partai, caleg dan capres yang nantinya akan bertarung
memperebutkan kursi di pemerintahan Indonesia. Sebab masa depan Negara kita ada
di tangan kita semua.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar