Minggu, 30 Maret 2014

Krisis Ukraina

Krisis yang terjadi di Ukraina, antara Russia dan Negara tersebut telah berlangsung beberapa bulan yang lalu, awal dari permasalahan ini terjadi pada 21 November 2013 saat itu Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mengumumkan untuk mengabaikan perjanjian yang mampu mengukuhkan hubungan Negara itu dengan kesatuan Eropa sebaliknya Cuba mencari kerjasama rapat dengan Mosko, unjuk rasa pun mulai diadakan di jalanan. Berikut beberapa kronologi yang saya kutp dari media massa:
-          21 Nov 2013: Presiden Viktor Yanukovych mengumumkan untuk mengabaikan penjanjian yang mampu mengukuhkan hubungan negara itu dengan Kesatua Eropah sebaliknya cuba mencari kerjasama rapat dengan Moscow. Tunjuk perasaan mula diadakan di jalanan.

-          30 Nov 2013: Polis menyerang sekumpulan penunjuk perasaan dan menahan 35 orang. Foto-foto penunjuk perasaan yang ditahan dalam keadaan cedera ekoran kekasaran polis tersebar dan menyemarakkan lagi protes jalanan oleh lebih ramai penunjuk perasaan.

-          1 Des 2013: Satu tunjuk perasaan diadakan dengan lebih 300,000 peserta. Aktivis mengambil alih dewan bandaraya Kiev.

-          17 Dis 2013: Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pembelian bon kerajaan Ukraine bernilai USD15 billion dan membenarkan potongan ketara dalam harga yang dibayar Ukraine kepada Rusia untuk gas asli.

-          22 Jan 2014: Dua penunjuk perasaan maut apabila ditembak dengan peluru hidup manakala mangsa ketiga terbunuh selepas terjatuh ketika konfrontasi antara penunjuk perasaan dan polis yang mengawal tembok penghadang. Ia merupakan kali pertama berlakunya kematian ketika protes.

-          28 Jan 2014: Perdana Menterinya meletak jawatan dan parlimen Ukraine memansuhkan undang-undang anti-protes baru yang ketat yang mencetuskan keganasan pada minggu sebelumnya.

-          16 Feb 2014: Aktivis pembangkang menamatkan pengambil alihan dewan bandar raya Kiev dan sebagai pertukaran untuk pembebasan kesemua 234 penunjuk perasaan yang dipenjarakan. Perkembangan ini dilihat sebagai tanda kemajuan ke arah menyelesaikan krisis itu secara aman.

-          18 Feb 2014: Pertempuran yang berlaku di jalanan telah menyebabkan 26 termasuk 10 anggota polis terbunuh manakala ratusan lain cedera. Keganasan itu bermula apabila beberapa penunjuk perasaan mengabaikan garisan polis dan membakar kawasan di luar parlimen setelah badan berkuasa itu melengah-lengahkan untuk meminda perlembagaan bagi mengehadkan kuasa presiden.

Tawaran Rusia sehari sebelumnya untuk menyambung pembayaran di bawah satu perjanjian berjamin menimbulkan syak bahawa Yanukovych mempunyai persefahaman bersama Rusia untuk kekal menentang penunjuk perasaan.
-          20 Feb 2014: Setelah beberapa jam perdamaian diumumkan, pertempuran sengit meletus antara penunjuk perasaan dan polis mengakibatkan ramai mengalami kecederaan teruk dan ada yang maut.

-          21 Feb 2014: Yanukovych menandatangani perjanjian dengan pemimpin-pemimpin pihak pembangkang untuk mengadakan pilihan raya awal, disamping mengehadkan kuasanya dan membentuk kerajaan semasa. Namun, ramai penunjuk perasaan menuntut beliau disingkir.

-          22 Feb 2014: Parlimen mengundi dan memutuskan untuk menyingkirkan Yanukovych serta membebaskan lawannya, pemimpin pembangkang yang dipenjarakan sejak dua setengah tahun lalu Yulia Tymoshenko, yang kemudiannya berucap dihadapan puluhan ribu orang di Dataran Kemerdekaan, Kiev sebaik sahaja dibebaskan.
Dampak pada ekonomi dunia apabila benar-benar terjadi perang di Ukraina:
1. Ukraina merupakan pengikat antara Rusia dan Eropa
Ukrania memang tak lagi memiliki kekuatan ekonomi seperti yang pernah sekali digenggamnya. Tapi, Ukraina masih mempertahankan letak geografis yang sama.
Rusia memasok sekitar 25% kebutuhan gas Eropa dan setengah dari total tersebut dipompa melalui saluran pipa yang membentang melintasi Ukraina.
Moskow telah memangkas aliran gasnya di Kiev, ibukota Ukraina dan gangguan tersebut dapat mendorong naik harga-harga energi untuk industri dan rumah tangga.
2. Sanksi untuk Rusia
Konflik Ukraina dapat memicu munculnya keputusan yang tidak biasa di antara 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Rusia dapat menerima sanksi global karena ricuh politik tersebut.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, negaranya telah mempertimbangkan sanksi apa yang harus diberikan pada Rusia. Mantan duta besar AS untuk Rusia John Beyrle mengatakan, pemerintah Rusia harus mulai memikirkannya mengingat dampak sanksi itu dapat menyerang komponen ekonomi negara secara serius.
"Kenyataannya, Rusia bergantung pada ekonomi internasional dengan cara yang salah sejak 10 tahun lalu," ungkap Beyrle. Hal itu mengingat Rusia sangat bergantung pada impor dari Eropa untuk memastikan kecukupan kebutuhan masyarakat dan menjaga standar hidup Rusia.

3. Perdagangan dunia dan Eropa bisa terganggu
Dampak konflik Ukraina dapat terasa hingga di luar kawasan Eropa jika jaringan distribusi dunia terganggu. Maklum, Ukraina merupakan salah satu eksporti jagung dan gandum terbesar di dunia. Harganya dapat meningkat pesat jika kekhawatiran ekspor terhenti mencuat ke permiukaan.
Selain itu, konflik politik yang terjadi saat ini memang dipicu kesepakatan perdagangan antara Ukraina dan Uni Eropa.

4. Pemerintah Ukraina tengah dibelit utang dan memerlukan bantuan dana
Situasi politik di Ukraina dapat terkendali jika pemerintahnya dapat lebih stabil atau ekonominya lebih kuat. Ukraina memiliki utang US$ 13 miliar tahun dan US$ 16 miliar utang yang harus dibayar sebelum akhir 2015. Tanpa bantuan dana yang cukup, negara tersebut dipastikan bangkrut.
Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan, lembaga tersebut tengah berkonsultasi dengan sejumlah badan lain untuk mengumpulkan dana senilai US$ 35 miliar yang dibutuhkan Ukraina.
5. Ukraina bukan satu-satunya negara berkembang yang berisiko
Ketidakstabilan ekonomi dan politik Ukraina muncul di tengah kesulitan negara-negara berkembang menghadapi penarikan dana stimulus bank sentral AS (tapring The Fed).
Situasi di Ukraina dapat mengurangi kepercayaan investor pada negara berkembang lain di dunia. Hal itu dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Rusia juga tengah dalam masalah mengingat sejumlah bank di negara tersebut telah meminjamkan dana dalam jumlah besar pada Ukraina. - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2018543/5-mimpi-buruk-ekonomi-dunia-andai-pecah-perang-di-ukraina#sthash.KQu26Njm.dpuf

Sumber:
http://bisnis.liputan6.com/read/2018543/5-mimpi-buruk-ekonomi-dunia-andai-pecah-perang-di-ukraina


Tidak ada komentar:

Posting Komentar