Pemilihan umum Presiden Republik Indonesia telah selesai digelar pada tanggal 9 Juli kemarin. Ini adalah penentuan siapa nantinya yang akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia. Diharapkan pemimpin mendatang bisa menjadikan Indonesia menjadi negara yang tentram, damai, sejahtera dan makmur.
Pada tanggal 9 Juli kemarin saya tidak dapat berpartisipasi pada pemilu tersebut dekarenakan saya merupakan anak perantauan sehingga saya tidak mempunyai hak untuk memilih di daerah ibukota Jakarta. Padahal seperti yang saya dengar di media massa kita bisa memilih dengan menunjukkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) tetapi hasilnya nihil, saya tidak diperkenankan untuk memilih. Pilihan saya jatuh kepada pasangan Jokowi-JK.
Kendati Quick Count masih abu-abu (tidak jelas) siapa yang lebih unggul, tapi saya yakin Jokowi-JK yang memenangkan pilpres tersebut. Berikut adalah faktor-faktor yang membuat pasangan tersebut memenangkan pilpres 9 Juli kemarin:
1. Kerja nyata Jokowi pada saat menjabat sebagai Walikota Solo ataupun Gubernur DKI.
Seperti yang kita tahu, banyak perubahan saat Jokowi menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI, di Solo saat pembenahan pedagang kaki tiga ataupun di Jakarta, waduk Pluit dan Pasar tanah abang adalah bukti nyata kerja Jokowi.
2. Iklan di media massa
Iklan Jokowi banyak beredar di media massa baik televisi koran ataupun forum-forum internet. Ini juga merupakan strategi dari timses Jokowi untuk menggaet anak muda untuk memilih Jokowi-JK.
3. Faktor Jokowi yang terlihat merakyat
Ya, dengan paras dan tubuh yang "rakyat banget" membuat citra Jokowi sebagai pemimpin rakyat sangat kuat dibandingkan dengan calon lainnya yang membuat rakyat banyak memilihnya.
4. Banyaknya yang mencoblos Jokowi-JK pada saat pilpres 9 Juli
Hahaha, sebenernya ini ga penting. Tapi yang pasti kalo Jokowi-JK menang pasti karena banyak yang mencoblos mereka ahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar