Nama : Razi Handoyo
NPM : 15111924
Kelas : 1KA14
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
A.ISD
Sebagai salah satu MKDU
Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa memahami hakekat dan fungsi
ISD dalam perguruan Tinggi
Tujuan Instruksional Kusus.
- menjelaskan tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi
- menjelaskan 3 kemampuan yang diharapkan dihasilkan dari lulusan
pendidikan tinggi
- menjelaskan latar belakang
diberikannya ISD
- mahasiswa dapat menjelaskan
pengertian ISD
- menyebutkan tujuan ISD
- menyebutkan 3 kelompok ilmu
pengetahuan
- menjelaskan pengertian masalah
sosial
- memberikan contoh masalah sosial
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MATA KULIAH DASAR UMUM
Ilmu sosial dasar
adalah salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan matakuliah wajib yang
diberikan di perguruan tinggi
negeri maupun swasta. Tujuan diberikannya mata kuliah ini adalah semata-mata
sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada
mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah – masalah sosial yang terjadi
dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan
pendekatan ilmu sosial dasar.
LATAR BELAKANG,
PENGERTIAN DAN TUJUAN ISD
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik
yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan,
terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem
pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan
Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi yang dianjurkan
oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan
tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi
mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan
tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.
ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi ,
dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat
ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa
pada lingkungnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.
Sebagai
salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran
dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas,
dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan
terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia
dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku
manusia dalam menghadapi manusia lain
terhadap manusia yang bersangkutan.
B.Penduduk,
Masyarakat dan kebudayaan
Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa dapat
memahami dan menghayati berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh pertumbuhan
penduduk yang cepat ,Mengkaji pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap
perkembangan sosial, Mengkaji hubungan antar masalah penduduk dengan
perkembangan kebudayaan
Tujuan Instruksional Khusus :
1.
Mahasiswa
dapat menjelaskan pengertian penduduk
2.
Mahasiswa
dapat menjelaskan pengertian masyarakat
3.
Mahasiswa
dapat menjelaskan pegnertian kebudayaan
4. Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan antara penduduk, masyarakat dan
kebudayaan
5. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang permasalahan penduduk
6. Mahasiswa dapat menulliskan rumusan angka kelahiran
7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian angka kelahiran
8.
Mahasiswa
dapat menjelaskan dinamika penduduk
9. Mahasiswa dapat menyebutkan tiga pyramid penduduk
10. Mahasiswa dapat menjelaskan pyramid penduduk muda, pyramid penduduk tua dan
pyramid penduduk stasioner
11. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang persebaran penduduk
12. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian rasio ketergantungan
13. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kebudayaan
14.
Mahasiswa
dapat menjelaskan 7 unsur kebudayaan
15. Mahasiswa dapat
menjelaskan wujud kebudayaan
16. dapat menerangkan pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan
17. Mahasiswa dapat menjelaskan 4 macam norma menurut kekuatan pengikatnya
18. Mahasiswa dapat memberikan contoh norma-norma yang ada di masyarakat
19. Mahasiswa dapat menjelaskan 8 pranata sosial yang ada di masyarakat
PENDAHULUAN
Penduduk masyarakat dan
kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat
berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang
tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti masyarakat akan
terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa
penduduk, masyarakat terbentuk karena penduduk. Sudah barang tentu penduduk
disini yang dimaksud adalah kelompok manusia, bukan penduduk/populasi dalam
pengertian umum yang mengandung arti kelompok organisme yang sejenis yang hidup
dan berkembang biak pada suatu daerah tertentu.
Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme
sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu. Penduduk dalam arti
luas itu sering diistilahkan populasi dan disini dapat meliputi populasi hewan,
tumbuhan dan juga manusia.
Adapun masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang
menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah
dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan
mengatur kehidupannya.
Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan
sebagai semua hasil karya, rasa dan
cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur
kehidupan dan selanjutnya cipta merupakan kemampuan berpikir kemampuan mental
yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan
PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA
Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah “Thomas
Robert Malthus”. Dalam edisi pertamanya “Essay Population “ tahun 1798. Malthus
mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah
penting utnuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Bertitik
tolak dari hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa berlipat
gandanya penduduk itu menurut deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan
makanan menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.
DINAMIKA
PENDUDUK
Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan
dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk.
Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir, mati, datang dan pergi
dari penduduk itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan
penduduk dapat dihutung dengan cara :
pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan
penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur
penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
Fertilitas
adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap
seribu penduduk dalam satu tahun. Faktor kedua
mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat kematian secara
kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu
penduduk.
Bagaimana
dengan dinamika penduduk Indonesia ?
Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :
Pn
= (1 + r) n x Po
Pn
= jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu (proyeksi
penduduk)
r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
n
= jumlah dari tahun yang
akan diketahui
Po
= jumlah penduduk yang
diketahui apa tahun dasar
Sebagai contoh :
Tahun 1961 jumlah penduduk Indonsia 96 juta, dengan
tingkat pertambahan penduduk 2,4 5, berapa penduduk Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001 penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100 ) 40 x 96
juta = 248 juta
KOMPOSISI
PENDUDUK
Sensus penduduk
yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya menghitung
jumlah penduduk saja tetapi juga mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin
penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebaginya.
Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya
menghitung jumlah penduduk saja tetapi juga mendata tentang umur penduduk,
jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan
sebaginya.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas
:
-
Penduduk
muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya
runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
-
Bentuk
piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut
usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan
penduduk suatu Negara
-
Piramida
penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam
kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih
kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika
ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena
kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka
kematian.
PERSEBARAN PENDUDUK
Kecenderungan
manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi
sejak pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah
sangat subur selalu menjadi perebutan mansuia, sehingga tidak salah lagi bahwa
daerah yang subur ini kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk.
Kecenderungan manusia untuk memilih daerah yang subur untuk
tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka
sejak masa purba daerah sangat subur selalu menjadi perebutan mansuia, sehingga
tidak salah lagi bahwa daerah yang subur ini kemungkinan besar terjadi
kepadatan penduduk
PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap
masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan
kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan
masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli.
Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang
merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan
manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat
diabdikan untuk kepntingan masyarakat.
Para
ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7
unsur yaitu :
- Unsur religi
- Sistem kemasyarakatan
- Sistem peralatan
- Sistem mata pencaharian
hidup
- Sistem bahasa
- Sistem pengetahuan
- Seni
Bertitik tolak dari
sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
- Wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan
sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya
ada dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
- Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat
- Kebudayaan sebagai
benda hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan pada
dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat
yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan
itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau
karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan
yang statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami
perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah
kebudayaan tersebut.
KEBUDAYAAN
HINDU, BUDHA DAN ISLAM
Kebudayaan
Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia
khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat
dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan
mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia,
khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih
maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta
dalam masyarakat.
Kebudayaan
Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan
di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik
sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya
agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke
-15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal
dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa
ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam
dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di
samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita
KEBUDAYAAN
DAN KEPRIBADIAN
Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa
terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak
kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga
menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa
yang bersangkutan. Kalau begitu pada sisi mana kebudayaandapat memberi pengaruh
terhadap suatu kepribadian ? jawabnya kita melihat dari sikap pemilik
kebudayaan itu sendiri. Manakala pemilik kebudyaan itu menganggap bahwa segala
sesuatu yang terangkum dan terlebur dalam segala materi kebudayaan itu sebagai
sesuatu yang logis, normal, serasi, dan selaras dengan kodrat alam dan tabiat
asasi manusia dan sebagainya. setiap
masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasinya.
Nilai dan sistem kaidah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku
yang pantas. suatu kaidah misalnya kaidah hukum memberikan batas-batas pada
perilaku seseorang. batas-batas tersebut menjadi suatau ”aturan permainan”
dalam pergaulan hidup.
Sebaliknya
segala yang berbeda dari corak kebudayaan mereka, dianggap rendah, aneh, kurang
susila, bertentagnan dengan kodrat alam, dan sebagainya.
Contoh
: Di indonesia pada umumnya, apabila
seorang wanita hamil tidak mempunyai suami, ia adalah profil seseorang yang
telah melanggar adat/kebisaaan suatu keluarga, masyarakat, dan bangsa pada
umumnya. Budaya/adat istiadat keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia yang
berakar dari ajaran agama, tidak membenarkan dan tidak metolelir hal semacam
itu. Jika terjadi semacam itu, baik oleh lingkungan keluarga maupun masyarakat,
orang itu akan dikucilkan, dicibir, direndahkan harkatnya. Sebab ia telah
melanggar adat/kepribadian keluarga dan masyarakat di sekelilingnya.
PRANATA
SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI
Untuk
menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan adanya : cara atau “usage”
kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adapt
istiadat “costom”. Disamping norma-norma yang tidak tertulis dan bersifat
informal ini, ada juga norma yang sengaja diciptakan secara formal dalam bentuk
peraturan – peraturan hukum. Setiap norma, baik usage, folkways,costom ataupun
peraturan hokum yang tertulis, mengikat setiap anggota untuk mematuhinya, hanya
saja kekuatan pengikatnya berbeda.
Usage
menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan, kekutan mengikatnya sangat lemah bila
dibandingkan dengan folkways. Usage lebih menonjol didalam hubungan antar
individu didalam masyarakat. Penyimpangan terhadapnya tidak akan mengakibatkan
hukuman yang berat, hanya celaan dari individu yang dihubungi.
Folkways
diartikan sebagai perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama, yang
diikutinya kurang berdasarkan pelikiran dan mendasarkan pada kebiasaan katau
tradisi; yang diterjemahkan dengan kelajman
atau kebiasaan. Kekuatan pengikatnya lebih besar dari pada usage (cara).
Sebagai contoh, anak-anak yang tidak memberikan hormat kepada orang tua
sangsinya jauh lebih berat dibandingkan dengan waktu makan bersama mengunyahnya
kedengaran oleh orang lain. Folkways menunjukkan pola berperilaku yang diikuti dan diteima oleh masyarakat.
Dr. Koentjaraningrat
membagi lembaga sosial/pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8
macam yaitu :
- Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau
domestic institutions
- Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic
institutions)
- Pranata yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
- Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
- Pranata yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi
(aesthetic anda recreational institutions)
- Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib
(religius institutions)
- Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau
bernegara (political institutios)
- Pranata yang bertujuan
mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions)